TOLONG STOP.....!!!!! Jangan Manjakan Anak dengan Gadget. Kisah ini bisa Menjadi Pelajaran untuk para orang tua! - Hallo sahabat INFORMASI KESEHATAN, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul TOLONG STOP.....!!!!! Jangan Manjakan Anak dengan Gadget. Kisah ini bisa Menjadi Pelajaran untuk para orang tua! , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel HASILRISET, Artikel KESEHATAN, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : TOLONG STOP.....!!!!! Jangan Manjakan Anak dengan Gadget. Kisah ini bisa Menjadi Pelajaran untuk para orang tua!
link : TOLONG STOP.....!!!!! Jangan Manjakan Anak dengan Gadget. Kisah ini bisa Menjadi Pelajaran untuk para orang tua!

Baca juga


TOLONG STOP.....!!!!! Jangan Manjakan Anak dengan Gadget. Kisah ini bisa Menjadi Pelajaran untuk para orang tua!

Makin berkembangnya tehnologi seperti gadget bikin setiap susunan masyarakat menjadikannya sebagai satu kebutuhan. Bahkan anak�anak yang tidak tahu dengan terang penggunaan gadget itu juga turut kecanduan.


Seperti cerita seorang wanita yang anaknya sudah mengetahui gadget dan tidak dapat menghindari diri dari teknologi tersebut di usianya yang masihlah begitu kecil. Penyesalan akan dampak gadget juga ia berikan di sosial media sebagai pelajaran untuk beberapa wanita lain yang sudah mempunyai anak dan merasa tenang saat anak hidup bersama dengan barang itu.

Bermula dari kebiasaan lihat sang kakak, anak keduanya yang bernama Shafraan tertarik untuk mencoba berbagai permainan yang ada di tablet, walau waktu itu usianya masih 10 bulan. Semakin hari, ketertarikannya pada gadget tidak bisa dihindarkan.

Seringkali sang anak tidur berbarengan dengan gadget di tangan. Karena terasa kalau hal itu lumrah untuk seseorang anak, wanita itu juga biarkan dan bahkan juga memfasilitasinya. Dalam benak wanita itu, gadget jadi sejenis jalan keluar tepat untuk mengatasi anak laki�lakinya yang terkadang geram atau menangis.

Serta memanglah dapat dibuktikan saat menangis lantas di beri gadget, shafraan segera mendadak terdiam serta asik bermain game. Efek dari pemakaian gadget itu mulai tampak saat Shafraan masuk usia 2 th. di mana ia malas untuk berhubungan dengan lingkungan sekitarnya.

Tidak cuma saat ada dengan rekan seumurannya, tetapi juga saat bermain sendiri dengan mainan yang riil. Satu hari bahkan juga Shafraan cuma terdiam sembari memegang mobil�mobilannya. Ia seolah kebingungan untuk memakai mainan riil itu lantaran sehari-harinya ia cuma memakai ibu jari untuk menggerakkan game yang ada di tablet atau gadget.

Tidak cuma itu, Shafraan juga kekurangan dalam kosakata di mana anak seumurannya telah dapat mengatakan beragam hal dengan variasi. Sudah pasti hal semacam ini bikin was�was wanita yang disebut ibu dari Shafraan itu. ia juga lalu mendatangi seseorang dokter anak untuk lakukan konsultasi serta tahu adakah alergi atau hal-hal lain yang bikin sang anak susah untuk berkomunikasi.

Nyatanya sesudah ditelisik, akhirnya tunjukkan kalau Shafraan kurang lakukan hubungan dengan orang-tua maupun anggota keluarga yang lain hingga kosakata yang dipunyai sangat sedikit. Ia juga terasa menyesal serta punya niat untuk membatasi pemakaian gadget untuk anaknya itu.

Bukanlah tanpa ada kendala, wanita itu malah alami beragam perlakuan sang anak yang mengamuk, menangis, serta melemparkan tiap-tiap barang ke arahnya untuk dapat memperoleh gadgetnya kembali. Shafraan juga begitu rewel serta malas untuk makan. Pada akhirnya sang ibu kewalahan hadapi tingkah laku Shafraan sepanjang 3 hari serta kembalikan gadgetnya.

Benar saja, anaknya juga kembali tenang serta asik sendiri dengan permainan di tabletnya. Sekian hari lalu, sang ibu lalu membawa anaknya lakukan imunisasi ke satu tempat tinggal sakit serta sekalian memohon dokter mengecek segi motorik anaknya.

Nyatanya Shafraan masihlah dikira normal, cuma saja ia menderita keterlambatan bicara atau Speech Delay. Bahkan juga keterlambatannya itu berjeda cukup jauh yaitu 1 th. dibanding dengan rekan�teman sepantarannya. Dokter juga menyarankan supaya Shafraan ikuti therapy untuk merangsang pembendaharaan kosakatanya.

Saat ini wanita itu makin tersadar kalau pemberian gadget dengan maksud untuk memenangkan sang anak cuma bakal jadi tumpukan permasalahan di masa datang. Ia juga terasa bersalah lantaran tidak mau lelah maupun ribet mengurusi anaknya serta menyerahkan semua pendidikan dan kehidupan anaknya pada satu gadget.


Demikianlah Artikel TOLONG STOP.....!!!!! Jangan Manjakan Anak dengan Gadget. Kisah ini bisa Menjadi Pelajaran untuk para orang tua!

Sekianlah artikel TOLONG STOP.....!!!!! Jangan Manjakan Anak dengan Gadget. Kisah ini bisa Menjadi Pelajaran untuk para orang tua! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel TOLONG STOP.....!!!!! Jangan Manjakan Anak dengan Gadget. Kisah ini bisa Menjadi Pelajaran untuk para orang tua! dengan alamat link https://infokesehatandansolusi.blogspot.com/2017/01/tolong-stop-jangan-manjakan-anak-dengan.html

Post a Comment

 
Top