Kanker Serviks Bukan Hanya Ulah Perempuan Semata - Hallo sahabat INFORMASI KESEHATAN, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kanker Serviks Bukan Hanya Ulah Perempuan Semata, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Serviks, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kanker Serviks Bukan Hanya Ulah Perempuan Semata
link : Kanker Serviks Bukan Hanya Ulah Perempuan Semata

Baca juga


Kanker Serviks Bukan Hanya Ulah Perempuan Semata

Kanker Serviks Bukan Hanya Ulah Perempuan Semata
Kanker Serviks Bukan Hanya Ulah Perempuan Semata

Sejak Julia Perez (Jupe) dirawat dalam RSCM lantaran penyakit kanker serviks, hampir setiap hari ada gosip tentang Jupe dalam media massa & media online. Sayang, tidak banyak porsi pemberitaan yang memberikan pencerahan yang berarti kepada masyarakat yaitu cara-cara mencegah penularan virus kanker serviks (HPV-Human Papilloma Virus).

Yang lebih jelek lagi adalah yang disalahkan selalu perempuan. Seperti ini: Minimnya pengetahuan wanita Indonesia tentang investigasi, tanda-tanda kanker & hambatan pembiayaan pengobatan serta akses fasilitas pelayanan kesehatan dilihat sebagai satu dari penyebab masih tingginya angka kanker serviks tersebut. (lifestyle.sindonews.com, 21/5-2015),

Pembunuh Nomor 2

Pernyataan itu menohok perempuan lantaran biar pun seorang perempuan memahami tanda atau gejala kanker serviks & kemudian memeriksakan diri, itu artinya beliau sudah tertular. Yang diharapkan adalah pencegahan supaya perempuan tidak tertular virus kanker serviks (HPV) khususnya melalui kekerabatan seksual dalam dalam & dalam luar nikah.

Data Kemenkes RI memperlihatkan kanker serviks menjadi penyebab kamatian perempuan nomor 2 dalam Indonesia yaitu sebanyak 17 % berasal masalah kanker, sedangkan kanker payudara menjadi penyebab kematian kematian nomor satu sebesar 21 % (republika.co.id, 1/12-2016).

Yang menderita kanker serviks adalah perempuan, tapi yang menularkan virus HPV justru laki-laki. Tapi, dalam diskusi, ceramah & gosip tentang kanker serviks sama sekali tidak pernah disinggung tanggungjawab laki-laki sebagai mata rantai penyebaran HPV. Infkesi HPV dalam laki-laki tidak menimbulkan hasil mirip yang dialami sang perempuan. Biasanya terjadi dalam bagian atas kulit penis dalam gejala yang sama sekali tidak terkait tertentu memakai HPV.

Untuk itulah penyuluhan tentang kanker serviks bukan kepada perempuan, tapi laki-laki sebagai mata rantai penyebaran HPV. Salama penyuluhah hanya kepada perempuan, padahal yang menularkan adalah laki-laki. Seorang perempuan yang paham betul tentang kanker serviks adalah mustahil baginya untuk meminta suami memakai kondom ketika beliau ketahui suaminya seringkali ganti-ganti pasangan seks.

Suatu ketika 2 tahun lalu ketika car free day dalam Jalan Thamrin-Jalan Sudiman, Jakarta Pusat, dalam sekitar Bundara HI sekelompok remaja putri berkumpul sambil memegang poster yang menjelaskan penyebab kanker serviks adalah pembalut yang tidak steril. Ketika penulis bertanya lebih jauh, eh, mereka malah membubarkan diri.

Selain menyembunyikan fakta tentang cara-cara penularan virus kanker serviks, ada pula upaya untuk memoralisasi cara-cara penularan, mirip misalnya menjelaskan penyebabnya lantaran pembalut, lantaran hidup tidak higienis, dll. Ini akan menyuburkan mitos (asumsi yang salah) terhadap cara-cara penularan HPV sehingga banyak yang terlena & mengabaikan perilaku yang berisiko tertular HPV.

Vaksinasi

Karena mitos itu pulalah kemudian laki-laki merasa tidak menjadi penyebar HPV sehingga banyak suami yang tidak memikirkan istri & anak-anaknya ketika melakukan kekerabatan seksual memakai perempuan, waria atau laki-laki lain. Risiko seorang laki-laki tertular HPV terjadi jikalau pernah atau seringkali melakukan kekerabatan seksual, dalam dalam & dalam luar nikah, memakai pasangan yang berganti-ganti lantaran dapat saja satu dari berasal pasangan tsb. mengidap kanker serviks.

Maka, ketika ada cantelan gosip (newspeg) yang kuat terkait memakai kanker serviks, yaitu prominence (terkenal), dalam hal ini Jupe, dapat dimanfaatkan untuk menyebarluaskan berita yang seksama tentang kanker serviks. Misalnya, dalam setiap pemberitaan diselipkan cara-cara penularan & pencegahan virus kanker serviks sehingga setiap kali membaca gosip tentang (penyakit) Jupe ada manfaat bagi pembaca.

Kanker serviks dapat dicegah memakai vaksninasi. Langkah awal dalam Indonesia dimulai dalam Jakarta yaitu memakai memberikan vaksin kepada siswi kelas 5 SD tahun lalu. Tapi, yang muncul justru tanggapan jelek terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), memakai menebarkan isu bahwa Ahok menyuntik anak-anak perempuan supaya mandul. "Saya difitnah soal vaksin serviks. Katanya saya dikira mau vaksin untuk mandulkan orang pribumi. (news.detik.com, 15/12-2016).

Celakanya, upaya untuk membantah isu ini tidak gencar dilakukan pemerintah, dalam hal ini Kemenkes RI, sehingga jadi bola gila yang menyerang Ahok yang sedang digoyangterkait memakai Pilgub DKI 2017. Padahal, Pemprov DKI Jakarta sudah mengeluarkan dana yang besar yaitu Rp 750.000 per murid yang dicadangkan untuk 70.000 murid kelas 5 SD.

Gadis-gadis dalam Australia jauh lebih beruntung jikalau dibandingkan memakai sebaya mereka dalam Indonesia lantaran hampir 80 % gadis belia berusia dalam atas 15 tahun dalam negeri Kangguru itu sudah mendapat imunitas terhadap HPV lantaran mereka sudah divaksinasi (australiaplus.com, 31/3-2017). Sedangkan dalam Indonesia baru dimulai dalam Jakarta itu pun dihadang memakai fitnah. *


Demikianlah Artikel Kanker Serviks Bukan Hanya Ulah Perempuan Semata

Sekianlah artikel Kanker Serviks Bukan Hanya Ulah Perempuan Semata kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kanker Serviks Bukan Hanya Ulah Perempuan Semata dengan alamat link https://infokesehatandansolusi.blogspot.com/2017/12/kanker-serviks-bukan-hanya-ulah.html

Post a Comment

 
Top