Gejala & Penyebab Kolesterol Tinggi (Serta Pencegahannya) - Hallo sahabat INFORMASI KESEHATAN, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Gejala & Penyebab Kolesterol Tinggi (Serta Pencegahannya), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Lifestyle, Artikel Penyakit, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Gejala & Penyebab Kolesterol Tinggi (Serta Pencegahannya)
link : Gejala & Penyebab Kolesterol Tinggi (Serta Pencegahannya)

Baca juga


Gejala & Penyebab Kolesterol Tinggi (Serta Pencegahannya)

Kolesterol merupakan senyawa lemak yang sebagian besarnya diproduksi di organ hati. Sebenarnya tubuh membutuhkan kolesterol sebagai bahan dasar pembentuk unsur-unsur penting di dalam tubuh.

Fungsi utama kolesterol di dalam tubuh yaitu sebagai bahan dasar pembentuk struktur membran (dinding) pada sel-sel yang ada di dalam tubuh.

Kolesterol
Photo credit: Shutterstock.com / By donskarpo

Dalam kadar normal, kolesterol memliki fungsi penting dalam pertumbuhan tubuh dan berkontribusi dalam memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sel-sel tubuh.

Selain itu, kolesterol sebagai bahan dasar pembentuk asam empedu. Dimana asam empedu adalah cairan yang diproduksi oleh kandung empedu, yang bahan dasarnya adalah kolesterol.

Asam empedu berfungsi untuk mencerna lemak yang melewati saluran pencernaan.

Mengapa Kolesterol Bisa Berbahaya?

Adapun hal yang umum Kita dengar adalah bahwa kolesterol selalu dikaitkan dengan peningkatan resiko terkena penyakit jantung dan stroke. Hal ini benar jika kadar kolesterol yang ada di dalam tubuh terlalu tinggi.

Kolesterol tinggi adalah keadaan tingkat kolesterol dalam darah yang melewati batas normal. Dimana jika kadar kolesterol terlampau tinggi maka bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan tubuh.

Munculnya penyakit berbahaya ini akibat penumpukan atau pengendapan kolesterol yang sangat banyak di pembuluh darah. Hal ini nantinya meningkatkan resiko penyakit serius seperti serangan jantung dan stroke.

Tingginya kadar kolesterol yang dialami seseorang umumnya karena pola makan yang banyak mengonsumsi asupan berkolesterol tinggi, apalagi jika diperburuk dengan kurangnya aktivitas fisik.

LDL pada dasarnya memiliki peran dalam menyalurkan kolesterol dari organ hati kepada sel-sel tubuh yang membutuhkan.

Tapi jika kadar LDL terlalu banyak maka nantinya bisa mengendap pada dinding-dinding arteri, yang akhirnya menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Adapun HDL yang sering disebut dengan istilah �kolesterol baik� memiliki fungsi untuk mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati. Nantinya kolesterol akan dihancurkan di dalam organ hati, lalu dibuang dari dalam tubuh melalui kotoran.

Pengukuran tingkat kolesterol dalam darah dilakukan dengan tes darah. Seseorang hendaknya melakukan pengecekan kadar kolesterol dalam darah jika mengalami kondisi seperti:
  • Memiliki kelebihan berat badan.
  • Terkena diabetes.
  • Memiliki tekanan darah tinggi.
  • Memiliki penyakit lainnya yang bisa memicu peningkatan kadar kolesterol.

Diagnosis kadar kolesterol dianjurkan apabila seseorang mempunyai keluarga dekat yang memilki riwayat pernah menderita penyakit akibat kolesterol atau penyakit kardiovaskular di usia dini.

Selain itu, untuk orang-orang yang pernah mengalami beberapa masalah seperti stroke ringan, penyakit arteri perifer atau  jantung koroner, maka dianjurkan untuk juga melakukan pemeriksaan.


Gejala Kolesterol

dr. Agatha Dinar mengatakan bahwa kondisi kadar kolesterol yang tinggi dalam darah umumnya tidak memiliki gejala spesifik tertentu.

Terkhusus jika masalah kolesterol tinggi disebabkan oleh hiperkolesterolemia poligenik maka bisa menimbulkan gejala seperti xanthelasma.

dr. Agatha Dinar juga menyebutkan beberapa tips untuk mengatasi kolesterol tinggi, yaitu:
  • Berolahraga secara rutin.
  • Seminimal mungkin konsumsi makanan dengan minyak.
  • Kurangi konsumsi santan.

Laman Mayoclinic.org juga menyebutkan bahwa kolesterol tinggi umumnya tidak memiliki gejala tertentu. Sehingga tes darah menjadi cara utama untuk mendeteksi kolesterol tinggi pada diri seseorang.

Kolesterol memiliki bentuk berupa zat berlilin yang terdapat di lemak (lipid) dalam darah. Tubuh memerlukan kolesterol dalam jumlah normal untuk pembangunan sel-sel sehat.

Tapi jika kondisi kolesterol tinggi, maka akan memicu penumpukan lemak di pembuluh darah Anda, yang akibatnya menyulitkan aliran darah.

Hal ini kemudian menyebabkan jantung terancam tidak memperoleh kecukupan pasokan aliran darah yang membawa oksigen.

Hal ini akhirnya memicu masalah pada organ jantung seperti serangan jantung. Adapun jika aliran darah ke otak terganggu maka akan memicu resiko stroke.

Kolesterol tinggi bisa terjadi akibat faktor keturunan, tapi kasus yang sering adalah kolesterol tinggi terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat.

Masalah kolesterol ini bisa dicegah dan diobati. Menjaga keseimbangan berat badan, berolahraga secara teratur dan kadang-kadang konsumsi obat bisa membantu mengurangi kolesterol tinggi.

Dari laman Liputan6.com, menyebutkan beberapa gejala kadar kolesterol tinggi yang harus diwaspadai, yaitu

Bengkak dan mati rasa anggota badan. Dimana bengkak dan mati rasa bisa terjadi karena akumulasi lipid menyumbat sirkulasi darah, yang kemudian mengakibatkan minimnya pengiriman oksigen dan nutrisi ke otot-otot tubuh.

Sering pusing dan sakit kepala. Kolesterol yang mengendap di arteri dalam jumlah tinggi, menyebabkan hambatan sirkulasi darah dan oksigen di dalam tubuh, kondisi ini kemudian memicu timbulnya rasa pusing dan sakit kepala.

Sembelit. Penumpukan lipid di arteri juga bisa berdampak pada pencernaan tubuh, salah satunya yaitu terjadinya sembelit. Terjadinya sembelit memang bisa karena banyak hal, tapi bisa jadi karena tingginya kadar kolesterol.

Halitosis atau bau napas. Kolesterol disekresikan di hati, terlalu banyak kolesterol menimbulkan masalah dalam pencernaan tubuh. Hal ini menyebabkan kekeringan dan bau tak sedap di mulut.

Nyeri pada dada. Sebenarnya ada banyak penyakit yang berkaitan dengan nyeri dada, salah satunya adalah akibat kolesterol tinggi. Dimana tumpukan lemak pada arteri akibat kolesterol tinggi mengganggu aliran darah. Nyeri dada juga bisa disebabkan hipertensi atau lainnya.

Mudah lelah dan kelemahan kronis. Hal yang bisa menjadi tanda kolesterol tinggi yaitu tubuh yang sering terasa lemah, mudah lelah, keinginan tidur pada waktu yang tidak lazim, dan kondisi semacamnya. Walaupun mungkin juga kondisi-kondisi seperti itu terjadi akibat aktivitas terlalu padat dan telat makan.

loading...

Penyebab Kolesterol Tinggi
 
Berikut berbagai hal yang menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat dalam darah:

Konsumsi Makanan yang Tidak Sehat
Makanan tidak sehat seperti makanan yang tinggi kadar lemak jenuh, gorengan, junk food, termasuk jenis makanan instan (seperti mie instan).

Makanan-makanan yang tinggi kadar lemak jenuh yaitu jeroan, otak sapi, kulit ayam, daging bebek dengan kulit, kerang, telur burung puyuh, udang, cumi dan santan.

Malas Bergerak atau Berolahraga
Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan seseorang lebih rentan terkena kolesterol tinggi. Dimana jika seseorang rutin olahraga maka dapat membantu meningkatkan kadar HDL sekaligus mengurangi efek bahaya dari kolesterol jahat.

Merokok
Kebiasaan buruk ini menyebabkan penurunan HDL sekaligus merusak pembuluh darah yang memicu timbunan lemak. Dalam rokok terdapat zat kimia yang disebut akrolein.

Zat ini akan menghambat fungsi HDL dalam membawa timbunan lemak menuju hati untuk dibuang keluar tubuh.

Keberadaan zat akrolein tersebut memicu penyempitan arteri atau aterosklerosis.

Obesitas
Kadar kolesterol dapat meningkat pada orang-orang yang memiliki kondisi obesitas, atau memiliki lingkar pinggang yang berlebihan.

Orang yang memiliki tubuh gemuk cenderung memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) dan kadar trigliserida yang lebih tinggi.

Diabetes
Penderita diabetes juga bisa terkena masalah kolesterol tinggi. Hal itu karena kondisi kadar gula darah tinggi bisa merusak pembuluh nadi (arteri).

Penderita diabetes juga cenderung mengalami peningkatan kadar LDL (kolesterol jahat) dan penurunan kadar HDL (kolesterol baik).

Faktor-Faktor Lainnya

Selain itu, beberapa faktor yang memicu terjadinya kolesterol tinggi yaitu kelenjar tiroid yang kurang aktif, penyakit ginjal, penyakit hati, tekanan darah tinggi dan diabetes.

Ras-ras tertentu di dunia bisa mengalami resiko lebih besar terkena kolesterol tinggi, yaitu seseorang yang berketurunan India, Bangladesh, Sri lanka, atau Pakistan.

Selain faktor ras, faktor usia juga ikut andil. Dimana dengan bertambahnya usia maka potensi untuk mengalami masalah penyempitan arteri (aterosklerosis) meningkat.

Seseorang dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan kadar kolesterol jika:
  • Terdiagnosis mengalami stroke ringan, jantung koroner, penyakit arteri perifer.
  • Berusia di atas empat puluh tahun.
  • Kelebihan berat badan (kegemukan).
  • Mengalami diabetes.
  • Mengalami tekanan darah tinggi.
  • Memiliki keluarga dekat yang mengalami masalah kesehatan terkait kolesterol.
  • Memiliki masalah seperti radang pankreas, kelenjar tiroid yang kurang aktif, penyakit ginjal. 

loading...

Pencegahan Kolesterol Tinggi

Anda bisa menghindari masalah kolesterol tinggi dengan cara memperhatikan asupan makanan yang sehat dengan gizi seimbang. Sangat penting untuk mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh karena mengandung kolesterol.

Terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh menyebabkan resiko penyumbatan pada arteri.

Terdapat dua jenis lemak, yaitu lemak jenuh dan lemak tidak jenuh.

Untuk menghindari kadar kolesterol jahat meningkat, hendaknya Anda tidak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti jeroan, kulit ayam dan bebek, kerupuk, gorengan, otak sapi, telur burung puyuh, kerang, cumi.

Adapun jenis lemak tidak jenuh adalah lemak yang memberikan manfaat kesehatan. Lemak tidak jenuh dapat dikatakan sebagai lemak sehat, yang dapat meningkatkan kadar HDL dan mencegah terjadinya penyumbatan pada arteri.

Berikut makanan yang mengandung lemak tidak jenuh (lemak sehat):
  • Alpukat
  • Ikan salmon, tuna, dan tenggiri
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian (seperti kacang almond dan kenari)
  • Minyak zaitun
  • Selai kacang alami

Mengonsumsi makanan kaya akan serat dan rendah lemak jahat, biji-bijian utuh, buah-buahan dan sayur-sayuran, terbukti bermanfaat untuk mengurangi kadar kolesterol tinggi.

Olahraga secara teratur bermanfaat untuk membantu menaikkan kadar HDL. Aktivitas fisik yang dilakukan nantinya bisa merangsang tubuh untuk membawa endapan lemak atau kolesterol menuju ke dalam hati untuk diurai (dihancurkan).

Manfaat olahraga juga baik untuk kesehatan jantung dan fungsi pembuluh darah. Adapun kondisi tubuh yang gemuk bisa membahayakan kesehatan karena bisa menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat dalam darah.

Anda bisa melakukan olahraga seperti jogging, bersepeda, berenang, ataupun berjalan kaki. Selain itu, pastikan Anda untuk berhenti merokok karena dampaknya yang bisa memperburuk masalah kolesterol yang dialami.

Jika Anda ingin mengonsumsi susu, maka pilihlah susu yang rendah lemak. Hindari lemak trans karena meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kadar kolesterol baik. Lemak trans umumnya ditemukan dalam makanan yang digoreng.

Anda hendaknya mengonsumsi asupan yang mengandung serat larut. Ada dua jenis serat yaitu serat larut dan serat tidak larut.

Kedua jenis serat tersebut mempunyai manfaat untuk kesehatan jantung. Terkhusus serat larut bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Sertakan asupan serat larut dalam menu makanan Anda, seperti gandum, buah-buahan, kacang-kacangan, kacang lentil, dan sayuran.

Anda juga disarankan konsumsi makanan yang kaya asam lemak omega-3 karena manfaatnya yang dapat mengurangi kadar trigliserida, meningkatkan HDL, mengurangi tekanan darah, dan juga tidak meningkatkan LDL.

Makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 yaitu walnut, almond, biji rami, ikan salmon dan makarel.

Hal terakhir yang penting diketahui, banyak mengonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk tekanan darah tinggi, gagal jantung dan stroke.

loading...

Tanya-Jawab Seputar Kolesterol

Berikut beberapa tanya-jawab mengenai kolesterol untuk menambah wawasan Anda tentang permasalahan ini.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Cek Kadar Kolesterol?

dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons mengatakan bahwa American Heart Association (AHA) merekomendasikan para orang dewasa untuk memeriksakan kadar kolesterol setiap 4 atau 6 tahun sekali sejak usia 20 tahun.

Adapun bagi orang-orang yang menjalani terapi pengobatan, mungkin akan diminta dokter untuk melakukan pemeriksaan setiap bulan.

Memeriksa kadar kolesterol membutuhkan persiapan puasa. Dimana para ahli mengatakan bahwa puasa sebelum memeriksa kadar kolesterol memberikan hasil yang paling akurat.

Kadar kolesterol dan trigliserida dapat dipengaruhi oleh makanan yang baru saja dikonsumsi. Adapun lamanya puasa yaitu sekitar 9-12 jam sebelum melakukan tes.

Kolesterol diperiksa dengan cara melakukan pemeriksaan darah di rumah sakit atau laboratorium. Lamanya waktu pemeriksaan tersebut hanya beberapa menit saja.

Mengapa Banyak Orang Berusia Muda Terkena Kolesterol Tinggi?

dr. Vito Damay, Sp.JP, seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, mengatakan bahwa ada banyak penyebab seseroang terkena masalah kolesterol walaupun usianya masih muda.

�Penyebab kolesterol tinggi pada usia muda seringkali mirip dengan penyebab kolesterol tinggi pada kelompok usia tua. Kebanyakan penyebab kolesterol tinggi adalah kegemukan, kurang olahraga, terlalu banyak konsumsi gula serta junk food,� kata dr. Vito Damay, Sp.JP.

dr. Vito menjelaskan bahwa kurangnya berolahraga atau aktivitas fisik, dan berlebihan dalam mengosumsi asupan kalori dan lemak, kondisi ini menjadi salah satu pemicu utama serangan jantung dan stroke di usia muda.

Sehingga salah besar jika mengira kolesterol tinggi hanya dialami oleh orang tua, dimana sekarang ini penyakit-penyakit kronis akibat kolesterol tinggi mulai menimpa banyak kaum muda.

Bolehkah Penderita Kolesterol Tinggi Makan Telur?

dr. Nadia Octavia mengatakan bahwa walaupun telur kerap dihubungkan dengan peningkatan kolesterol dalam tubuh karena bagian kuning telur mengandung sekitar 186 mg kolesterol, tapi berdasarkan penelitian dari Harvard Medical School di Amerika Serikat, menemukan bahwa kolesterol dalam kuning telur tidak berdampak langsung pada kadar kolesterol dalam darah.

Dengan begitu, apakah penderita kolesterol tinggi diperbolehkan makan telur dan kuningnya? Tentu saja boleh. Tapi syaratnya tidak berlebihan, dan tidak diolah dengan cara digoreng.

Mengenai batas aman konsumsi telur, hasil penelitian dari Harvard Medical School yang melibatkan ratusan ribu orang melaporkan bahwa makan satu butir telur setiap hari masih tergolong aman untuk tubuh.

Pada penelitian lainnya yang dipublikasikan di jurnal Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care tahun 2012, diketahui bahwa orang yang mengonsumsi 4-6 butir telur setiap minggu tidak mengalami peningkatan kadar kolesterol dalam darah.

Bagaimana Cara Memasak Daging agar Tak Kena Kolesterol?

dr. Sepriani Timurtini Limbong mengatakan bahwa bagi orang-orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi, American Heart Association (AHA) menyarankan agar lebih memilih konsumsi daging unggas daripada daging merah. Hal itu karena kandungan lemak jenuh dalam daging merah lebih tinggi.

Namun, dr. Sepriani juga mengatakan bahwa walaupun konsumsi daging merah tidak direkomendasikan bagi penderita kolesterol, bukan berarti tidak boleh dikonsumsi sama sekali. Berikut beberapa tips dalam memasak daging:
  • Pilih bagian yang memiliki lemak paling sedikit. Misalnya pada daging sapi, bagian yang sedikit kandungan lemaknya yaitu bagian potongan pinggang (sirloin) atau has dalam (tenderloin). Pada daging domba, pilihlah bagian pinggang dan ekstremitas.
  • Potong semua lemak yang terlihat sebelum memasak daging.
  • Tidak disarankan menggoreng, Anda disarankan mengolah daging dengan cara dibakar.
  • Adapun jika ingin mengolah daging dengan cara digoreng, maka pilihlah minyak yang mengandung lemak tidak jenuh, seperti minyak zaitun, minyak kanola (canola oil).
  • Jika Anda ingin mengonsumsi daging unggas, pilihlah daging ayam atau kalkun dibandingkan bebek. Daging bebek mengandung lebih banyak lemak atau kolesterol. Selain itu, hendaknya Anda tidak mengonsumsi kulit ayam atau kalkun. 

Penderita kolesterol harus berhati-hati dalam mengonsumsi daging merah, hendaknya diolah dengan cara yang sehat. Selain itu, hindari daging olahan seperti sosis dan nugget karena tinggi kalori, garam dan lemak jenuh.

Referensi Lainnya:


Demikianlah Artikel Gejala & Penyebab Kolesterol Tinggi (Serta Pencegahannya)

Sekianlah artikel Gejala & Penyebab Kolesterol Tinggi (Serta Pencegahannya) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Gejala & Penyebab Kolesterol Tinggi (Serta Pencegahannya) dengan alamat link https://infokesehatandansolusi.blogspot.com/2018/05/gejala-penyebab-kolesterol-tinggi-serta.html

Post a Comment

 
Top