Judul : Instagram Jadi Media Sosial Paling Buruk Buat Kesehatan Mental. Hati-hati Kamu ya!
link : Instagram Jadi Media Sosial Paling Buruk Buat Kesehatan Mental. Hati-hati Kamu ya!
Instagram Jadi Media Sosial Paling Buruk Buat Kesehatan Mental. Hati-hati Kamu ya!
Instagram Jadi Media Sosial Paling Buruk Buat Kesehatan Mental. Hati-hati Kamu ya!
Instagram, Media Sosial Paling Buruk untuk Mental
Wah, membaca judul artikel ini pasti akan membuat kamu yang aktif di Instagram mengernyitkan dahi. Kok bisa instagram jadi media sosial yang punya dampak paling buruk buat kesehatan mental? Sebagai user Instagram garis keras tentu kamu nggak terima dengan pernyataan tersebut. Hehehe.
Tenang, ini bukan artikel clickbait kok. Ini adalah hasil penelitian tentang sosial media dan efek buruknya terhadap mental yang dilakukan oleh Royal Society for Public Health (RSPH) yang berkedudukan di London, Inggris. Penelitian ini bertajuk #StatusofMine yang mencoba untuk mencari tahu platform sosial media apa yang paling bagus atau buruk dampaknya untuk kesehatan mental. Daripada kamu penasaran, mending disimak dulu deh hasil penelitian yang dirilis tahun 2017 lalu ini.
Dari 5 media sosial yang jadi obyek penelitian, Youtube adalah satu satunya media sosial dengan dampak paling positif sementara Instagram paling negatif
Penelitian ini melibatkan sebanyak 1.479 anak muda (usia 14-25) dari seluruh Inggris Raya. Survey ini dilakukan pada bulan Februari-Mei 2017. Dari 5 media sosial yang dimasukkan dalam survey ini, YouTube mendapat nilai tertinggi untuk kesehatan dan kesejahteraan mental. Aplikasi berbagi video ini juga satu-satunya yang mendapat nilai positif dari para responden. Sementara yang lainnya mendapat nilai negatif. Twitter berada di urutan kedua, diikuti oleh Facebook, kemudian Snapchat, dan terakhir Instagram. Kesimpulannya sederhana, Instagram adalah media sosial yang paling punya dampak buruk, setidaknya untuk anak muda Inggris.
Salah satu penyebab instagram jadi media sosial yang paling buruk dampaknya untuk kesehatan mental adalah banyaknya orang pamer liburan di sana. Sehingga banyak orang merasa iri dan ketinggalan karena jarang liburan
“Sering melihat teman atau orang yang selalu bepergian atau bersenang-senang, bisa membuat orang muda merasa ketinggalan karena orang lain seperti sedang menikmati hidup. Perasaan ini akan membuat mereka selalu membandingkan dan merasa merana,” tulis hasil survey itu.
Secara natural, Instagram mengakomodasi kepentingan penggunanya untuk pamer. Ya pamer kehidupan sehari-hari atau liburan ke tempat-tempat prestise di seluruh dunia. Bagi penggunanya, Instagram bisa membuat ketergantungan karena kebutuhan akan eksistensi diri. Buat yang suka pergi jalan-jalan, motivasi jalan-jalannya sudah beda. Tujuan utamanya bukan untuk refreshing atau sekedar liburan, melainkan untuk hunting foto buat diunggah di Instagram.
Buat yang nggak pernah atau mampu traveling, dia akan merasa seperti ketinggalan zaman, nggak gaul, dan kepercayaan dirinya jatuh. Dia merasa merana melihat teman-temannya tampak bersenang-senang liburan ke sana ke mari dengan foto yang keren. Ini sangat tidak baik untuk kesehatan mental.
Gara-gara Instagram, sudah banyak manusia yang gelap mata. Hanya demi postingan mewah di Instagram, banyak kasus kejahatan terjadi. First Travel dan Abu Tours adalah contoh paling sahih
Instagram bisa jadi jahat karena bikin seseorang gelap mata. Demi feeds Instagram yang menampilkan jalan-jalan ke luar negeri, Sisspai tahun lalu menipu teman-temannya hingga ratusan juta. Demi terlihat mewah, Annisa Hasibuan dan Andika Surachman pendiri First Travel melancong ke berbagai negara. Gaya hidupnya pun berubah drastis dan tidak bisa lepas dari kemewahan yang harus ia pamerkan. Tak jauh berbeda dengan pendiri Abu Tours, Hamzah Mamba, yang menampilkan kemewahan di Instagram kini berujung bui. Sudah banyak kasus kejahatan hanya demi pamer foto di Instagram. Sementara ini, bagi yang cuma bisa melihat timeline tanpa bisa memajang kemewahan apapun, akhirnya cuma bisa dengki dan depresi.
Keasikan main Instagram bikin para penggunanya jadi kehilangan waktu tidur. Rela begadang demi scroll foto di timeline dan juga update Instastories
Dalam riset itu, dampak buruk Instagram yang paling besar salah satunya adalah hilangnya waktu tidur. Keasikan buka timeline, kepoin dan gosipin artis, sampai update Instastories bikin lupa waktu sehingga melewatkan waktu tidur yang berkualitas.
Instagram juga bikin para penggunanya nggak pede dengan citra tubuh mereka sendiri. Akhirnya mereka mengedit fotonya supaya terlihat lebih cantik dan menarik
Selain foto-foto liburan, foto-foto publik figur yang cantik-cantik sangat memengaruhi kejiwaan para followernya. Mereka merasa badannya tidak oke, wajahnya tidak cantik, penampilannya tidak menarik untuk ditampilkan di Instagram. Mereka minder karena yang mereka lihat begitu indah, cantik dan memesona. Ya iyalah namanya juga publik figur, biaya make up juga mahal. Hal inilah yang membuat aplikasi edit foto laris manis karena banyak orang tidak pede dengan dirinya setelah melihat timeline Instagram.
Jadi, make media sosial itu sewajarnya saja. Jangan sampai jadi tekanan jiwa tersendiri ya. Kalau memang nggak kuat mending nggak usah main Instagram dulu deh, Friendster aja. Hehehe.
Source : https://www.hipwee.com/travel/instagram-jadi-media-sosial-paling-buruk-buat-kesehatan-mental-jangan-sampai-kamu-jadi-korbannya-ya/
Demikianlah Artikel Instagram Jadi Media Sosial Paling Buruk Buat Kesehatan Mental. Hati-hati Kamu ya!
Sekianlah artikel Instagram Jadi Media Sosial Paling Buruk Buat Kesehatan Mental. Hati-hati Kamu ya! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Instagram Jadi Media Sosial Paling Buruk Buat Kesehatan Mental. Hati-hati Kamu ya! dengan alamat link https://infokesehatandansolusi.blogspot.com/2018/05/instagram-jadi-media-sosial-paling.html
Post a Comment